Wednesday, January 30, 2013

0

Biasakan Anak Menggunakan Blog

Posted in ,
Sepertinya ini judul datar-datar saja, kenapa? ya karena biasa aja tidak ada istimewa-istimewanya dalam mengajak pemirsa untuk membaca tulisan ini. Namun kali ini akan mejadi sesuatu hal yang menarik bagi saya, sebuah ilmu baru dari Mas +Bukik Setiawan  yang menjadi fasilitator kami dalam acara "Klasik Muda Surabaya (Kumpul Asik Pemuda Surabaya" yang mempunyai tagline #kitamuda selama tiga hari di Auditorium FE UNESA. Kali ini aku berkesempatan untuk menjadi pesertanya, bukan hal yang biasa menurutku, karena disini kita menadapatkan beberapa ilmu baru, teman baru yang akhirnya menjadi keluarga baru. Dalam kesempatan ini juga aku bisa ketemu dengan pemuda-pemuda hebat dari berbagai wilayah, mulai dari fasilitatornya sendiri, penggagas Forum For Indonesia Mas Ghufron Mustaqim, Mas Ogi sama mb siapa aku lupa namanya dari CLUB SPEAK, Mas Hamdan dari Save Street Child Surabaya, Kak Vania dari AV Peduli, Mas Dwanda penggagas Komunitas FEMS UNESA dan masih banyak lagi, mulai dari bule Amerika yang ikut Program YES Indonesianya AMINEF hingga pencetus Indonesia Youth Motion dan masih banyak lagi siapa saja yang aku temui kali ini. Namun kali ini aku lebih mau bercerita tentang apa yang menjadi judul tulisan ini.

Nah diawali saja, daripada kelamaan. Siapa tak kenal Mas Bukik ? Kalo aku sendiri lebih mengenalnya sebagai Founder Indonesia Bercerita, dalam perbincangan yang cukup singkat kemarin bahwa Mas bukik sendiri merupakan seorang ayah yang berasal dari Kota Lumpur Lapindo, Kota Sidoarjo yang lebih dikenal daripada Kota Udangnya. Nah beliau ini menjadi fasilitator sudah sekian lama, yang pasti segala informasi sudah diketahuinya, masalah pendidikan di Indonesia timur, masalah lingkungan atau masalah sengketa lahan di daerah antah berantah. Yang menarik lagi, selain sibuk menjadi seorang fasilitator yang harus melayani anak orang hari demi hari, itupun kalau dekat, kalau jauh gimana? pikirkan sendiri hehe.

Yah Mas Bukik ini mulai membiasakan anaknya yang berumur tujuh tahun untuk menjadi blogger termuda di Indonesia, mengapa begitu? karena baru kali ini aku menemukan tulisan anak tujuh tahun di platform wordpress.com. Nah mungkin yang ada di pikiran Mas Bukik seperti ini, zaman ini merupakan zaman yang tak terduga, sebagaimana prediksi seorang profesor dan ahli perekonomian yang meleset tentang bagaimana wikipedia yang berbasis gratisan bisa mengalahkan Ensiklopedia Encarta yang dikelola oleh para profesional di Microsoft. Pernah dapat pengalaman, kalau tidak salah pas di pondok pesantren, pengen banget bisa membaca buku ensiklopedia yang banyak, karena saat itu perpustakaan di tempat kami belum ada ataupun internet, apalagi . Namun gara-gara kekreatifan guru saya, beliau susah-susah dan merogoh kocek hingga 2-3 juta hanya untuk membeli software Encarta ini, sayangnya ensiklopedia ini masih sangat terbatas informasinya karena masih menggunakan flash dan komersil. Namun setelah internet masuk pondok, trend ini berubah teman-temanku yang dulunya penikmat ensiklopedi Encarta berubah haluan menjadi penikmat wikipedia.com. Hanya sebagai penikmat bukan sebagai seorang pembelajar.

Nah apa kaitannya cerita tersebut dengan tema manfaat blog dalam dunia pendidikan, menurut Mas Bukik dalam materinya tentang Social Media kemarin, bahwa seorang pembelajar atau subjek pendidikan sendiri bisa dikatakan sebagai seorang pembelajar beneran jika dia sudah melakukan download dan upload. Download materi dari luar tubuhnya dan diproses dalam dirinya dan terakhir di upload disebarkan ke khalayak ramai tentang apa yan telah ia ketahui sebagai upaya pencerdasan lingkungan. Mas Bukik sendiri mencontohkan proses pembelajar dan mengaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari dengan mengajak anaknya yang berusia tujuh tahun untuk menjadi seorang blogger kecil yang bisa merasakan bagaimana sih seorang pembelajar memahami lingkungannya. Yuk biasakan diri mengedukasi diri. Terutama para blogger yang kerjaannya bercerita dan mengedukasi orang lain. 

Foto Penulis bersama Mas Bukik:



Foto Penulis dalam kegiatan Klasik Muda Surabaya


0 komentar: