Monkey Paradiso (Presented On Forum Satya Daya ITB Fair 2012)
Posted in Experience, National
Design, Develop, Market, Measure, Maintain
Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusai (SDM), tetapi rakyatnya amat sulit memperoleh lapangan pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha, atau entrepreneur adalah salah satu langkah awal untuk meraih kesuksesan. dengan berwirausaha, seseorang bisa dapat lebih bebas menjalankan usaha serta mengekspresikan ide-idenya.Saya ingin memotivasi mahasiswa untuk tidak mencari pekerjaan, melainkan menciptakan lapangan pekerjaan. Setelah lulus dari bangku perkuliahan diharapkan mahasiswa menjadi job creator, bukan job seeker. Di negeri yang padat penduduk ini diharapkan para intelektual menjadi majikan, bukan buruh di negeri sendiri.
Suatu usaha membutuhkan pengorbanan. Setiap kendala harus dihadapi dengan kerja keras. pengorbanan waktu, emosi, tenaga dan dana menjadi konsekuensi yang harus dihadapi oleh seorang entrepreneur. Saat ini banyak generasi muda yang sadar dan berani menciptakan suatu usaha. Mahasiswa berwirausaha saat masih menjalani kuliah menghadapi berbagai tantangan salah satunya tugas-tugas kuliah menumpuk. Keharusan membagi waktu antara belajar, mengerjakan tugas dengan membagi dan mengelola usahanya membuat banyak mahasiswa yang takut berwirausaha. Perjuangan menjadi sukses dalam berwirausaha membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Meski berwirausaha ketika masih kuliah dirasa tidak mudah namun ternyata masih banyak mahasiswa yang memutuskan untuk terjun menjadi entrepreneur muda. tak sedikit orang-orang yang pantang menyerah dan cerdas melihat peluang, meraih kesuksesan di usia muda. Dengan semangat pantang menyerah kesuksesan pun tercapai di depan mata.
Di kesempatan yang satu ini, ijinkan saya memperkenalkan ide sederhana kami yang akan bisa menambah devisa negara. Yaitu bisnis yang melakukan pengabungan antara pemberdayaan masyarakat, pemerintah lokal dan status kemahasiswaan. Kami bertiga dalam satu team mempunyai sedikit penjelasan latar belakang seperti ini :
Dijaman sekarang fenomena urbanisasi telah marak terjadi, mengadu nasib merupakan tujuan terbesar mereka, sedangkan kondisi perkotaan sendiri belum siap akan hal ini, pabrik-pabrik yang berdiri tidak mampu meng-cover semua kebutuhan yang ada, tetapi dampak kerusakan yang ditimbulkan tidak bisa dianggap ringan. Perkampungan yang ada di kota menunjukkan kondisi banjir, produksi sampah yang besar, pemukiman kumuh, pemukiman yang semakin padat dan berkurang lahan hijau, status ekonomi yang rendah dan segala macam kegiatan yang membuat mereka harus bertahan di saat ini. Walaupun semakin tumbuhnya pembangunan ekonomi yang diikuti oleh berkembangnya industrialisasi, tidak menjamin akan bertambahnya banyaknya peluang kerja yang terbuka. Karena hal-hal tersebut akan sangat bergantung pada kualifikasi sumber daya manusia yang tinggi agar tujuan perusahaan tercapai sesuai yang diinginkan. Hal inilah menjadikan sebuah pekerjaan menjadi kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan cara lain agar bisa bertahan hidup walaupun tanpa bekerja di sebuah instanti persahaan.
Berkaitan dengan susahnya mencari sebuah peluang kerja di sebuah perusahaa, manusia akan dituntut dengan persoalan hidup yaitu kebutuha sehari-hari yang harus selalu dipenuhi. Dengan membuat sebuah usaha sendiri merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk memenuhi kebutuhan hidup. Peluang membuka usaha dengan skala kecil terbuka sangat lebar untuk dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah membuat usaha ini. Usaha ini hanya membutuhkan 2 kunci utama. yaitu kretifitas dan pemberdayaan masyarakat. Usaha ini juga merupakan sebuah bisnis sampingan yang bernilai investasi di kampung halaman mereka nantinya. Usaha ini merupakan sebuah bentuk balas budi kepada mereka (petani, tukang sayur, peternak, kuli bangunan ) karena biaya kesehatan dan pendidikan kita berasal dari pajak hasil jerih payah mereka semua.
Usaha ini memasarkan sebuah produk home industri kreatif yang kekuatannya bergabung pada pemberdayaan masyarakat. Lima unsur pokok yang kita usung disini ialah Design, Develop, Market, Measure, Maintain. Ke-lima unsur ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekitar dlampengembangan usaha ini. Design disini kami artikan sebagai bentuk karakteristik produk yang layak promosi melalui media, baik media sosial maupun media yang lainnya sehingga mampu bersaing di pasaran. Develop dalam artian pemberdayaan, artinya suatu potensi yang ada di masyarakat agar bisa dikembangkan sehingga mereka punya nilai invetasi di kampung halaman mereka sendiri. Market kami artikan sebagai suatu produk itu sendiri yang mempunyai nilai jual (branding) dan pemasarannya menggunakan teknik WOM (World of Mouth) karena yang akan memasarkan setiap orang yang ada di masyarakat. Measure sebagai ukuran atau standarisasi desa yang ada pada mereka. Maintain ini adalah perbaikan dari cerminan kampung-kampung yang ada, kalau tidak kumuh, banjir, kotor dan padat pemukiman, dalam hal ini kami membuat suatu kampung percobaan yang hijau sekaligus sebagai perkebunan coklat dan perkebunan pisang yang bernilai investasi dan dapat dijual.
Berbagai macam produk akan ditawarkan pada UKM “Monkee Paradiso” ini. Karena berbasis pemanfaatan sumber daya hayati dan potensi SDM yang ada, maka produk yang ditawarkan adalah hasil olahan buah pisang dan biji cokelat, dan pengembangannya desa sebagai objek desa wisata kebun cokelat dan kebun pisang. Dengan cukup membayar Rp 10.000,- maka pengunjung berhak menikmati prosespembelajaran produksi di tempat secara langsung.
Pada produk olahan pisang dan cokelat, seperti Roti Pico (Pisang Cokelat), Bikupi (Biskuit Kulit Pisang Berenergi), Kripik Monkekee (Kripik Pisang Cokelat), dan Kopi Jhe (Kopi Jahe Cokelat). Produk-produk tersebut akan dibuat sendiri dari bahan baku yang alami. produk kami juga terdapat sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat bahwa gunakanlah produk dalam negeri yang memanfaatkan sumber daya hayati dan pemberdayaan masyarakat Indonesia. Nilai gizi yang terkandung dalam pisang dan cokelat sangat banyak dan bermanfaat.
Monkekee, Kopi Jhe dan Bikupi merupakan ide kewirausahaan yang berbentuk UKM “Monkee Paradiso” dengan berbasis bahan baku alami dari lingkungan. Pembuatan kuliner Nusantara yang berupa bakery dan kopi ini merpakan hasil produk olahan kreatif para karyawan yang notabene adalah para siswa yang putus sekolah, minimal SD dan memiliki skill di bidang home industry. Harapannya adalah mereka dapat memiliki penghasilan yang tetap mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikannya maupun sebagai penghasilan tambahan. Selain itu, dari segi lingkungan, produk Monkee Paradiso juga sangat mengedepankan misi dalam pelestarian lingkungan sekitar. hal ini dapat dilihat dari bahan-bahan yang dijadikan dasar dari hasil olahannya yang dapat diolah menjadi tambahan variasi kuliner Nusantara yang berdaya jual tinggi dan memberikanValue Added. Sehingga diharapkan dapat menambah jumlah kekayaan kuliner Nusantara yang lebih bermanfaat, selain itu brand Monkee Paradiso juga memperkerjakan dis emua lini masyarakat yang ingin mengembangkan kampungnya baik pengangguran, ibu rumah tangga maupun sampai orang berada sekalipun. Belakangan, home industry kreatif sekarang lagi dalam masa perkembangan di Indonesia. Dilihat dari aspek sosial dan ekonomi, usaha kuliner ini bermanfaat dalam mebuka lapangan kerja, menambahkan pendapatan bagi pemerintah dan masyarakat. Pada aspek sosial yang dapat diambil adalah perusahaan mampu memberikan kesempatan kerja bagi orang lain serta menumbuhkan rasa kreatifitas pada seseorang dalam membuat sebuah benda dan pemberdayaan masyarakat itu sendiri. selain itu juga, dikarenakan bahan yang dipakai adalah sumber daya hayati serta bahan daur ulang maka akan menimbulkan rasa kepedulian lingkungan dalam melindungi sumber daya alam. Dengan adanya perusahaan ini, diharapkan memberiakn jiwa sosial ke sesama untuk saling bekerja sama antar pekerja dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka produk Monkee Paradiso ini layak untuk dikembangkan. Faktor yang membuat saya yakin adalah pengetahuan serta kreatifitas dalam membuat kuliner kreatif, pengetahuan mengenai peluang pasar, dan kemampuan dalam pemasaran, serta tersedianya faktor-faktor produksi yang mudah diperoleh. Selama ini, keberadaan usaha ini memang telah ada di tengan masyarakat tetapi hanya tempat tertentu yang menjajakanna karena dijadikan sebuah souvenir di suatu tempat. selain itu juga, usaha ini memiliki nilai jual yang tinggi yang diberikan oleh pengusaha kepada masyarakat. Jika dilihat dari segmen pasar yang berada dikalangan mahasiswa dan pelajar maka harga yang dijual disesuaikan oleh pendapatan konsumen. Dengan memperbaiki kualitas, desain serta harga jual yang ditawarkan dengan sistem baru maka usaha ini patut untuk dikembangkan.
oleh :
Ahadin Syarifudin Fahmi_Fakultas Kesehatan Masyarakat_Universitas Diponegoro
0 komentar: