Online Platform for Changemakers! (Indonesian Young Changemakers Summit)
Posted in Experience, National
Saat ini, sedang berusaha dikembangkan online platform sebagai follow-up dari Indonesian Young Changemakers Summit (IYCS), oleh karena itu saya mau mereview kembali apa saja yang saya rasakan dan dapatkan selama mengikuti IYCS pada Februari 2012 kemarin..:), beruntung sekali bisa bertemu para changemakers di sana..:)
Pada tanggal 10 dan 11 Februari kemarin, saya mengikuti Indonesian Young Changemakers Summit(IYCS) di Bandung. Acara kepanitiaannya diketuai oleh Goris Mustaqim dengan steering committeeAnies Baswedan, Sandiaga Uno, Tri Mumpuni, dan Ridwan Kamil.
Awal ketika saya melihat kepanitiaannya, saya optimis banget kalau acara ini bakal seru dan keren, dan ternyata memang keren! Saya masih ingat kata-kata sambutan dari Goris Mustaqim tentang film X-Men. Perasaannya campur aduk ketika bertemu dengan sesama changemakers di Indonesia layaknya mutan yang baru pertama kali bertemu dengan mutan-mutan lain di film X-Men. Kalimat yang paling sering muncul dari mutan-mutan tersebut adalah “ternyata saya tidak sendiri!”. Ya, memang ternyata di Indonesia ada komunitas-komunitas yang sudah bergerak melakukan berbagai perubahan di berbagai sudut Indonesia. Ide dari event ini adalah mengumpulkan para changemakers tersebut di dalam satu forum *wow!*. Oleh karena itu tiket untuk mengikuti event ini adalah kontribusi.
Awal ketika saya melihat kepanitiaannya, saya optimis banget kalau acara ini bakal seru dan keren, dan ternyata memang keren! Saya masih ingat kata-kata sambutan dari Goris Mustaqim tentang film X-Men. Perasaannya campur aduk ketika bertemu dengan sesama changemakers di Indonesia layaknya mutan yang baru pertama kali bertemu dengan mutan-mutan lain di film X-Men. Kalimat yang paling sering muncul dari mutan-mutan tersebut adalah “ternyata saya tidak sendiri!”. Ya, memang ternyata di Indonesia ada komunitas-komunitas yang sudah bergerak melakukan berbagai perubahan di berbagai sudut Indonesia. Ide dari event ini adalah mengumpulkan para changemakers tersebut di dalam satu forum *wow!*. Oleh karena itu tiket untuk mengikuti event ini adalah kontribusi.
Saya lari pagi bersama Pak Dahlan Iskan. Acara saya ikuti mulai dari pembukaan di Museum Konferensi Asia Afrika. Pemilihan tempatnya memang sangat tepat, karena di sana terasa sekali suasana heroik dan kepemimpinan bangsa Indonesia sebagai tuan rumah konferensi Asia Afrika saat itu.Video pengenalan tentang IYCS bisa dilihat pada link “Indonesian Young Changemakers Summit 2012”. Pembukaannya cukup menggugah semangat bagi saya, di sana ada sambutan melalui video dari Muhammad Yunus “professor Muhammad Yunus for IYCS 2012”, sambutan dari goris mustaqim yang tidak kalah memberikan semangat, begitu juga dari ketua museum Asia Afrika Isman Pasha yang menyampaikan bahwa museum bukanlah sekedar tempat menyimpan barang-barang lama dan kuno, tapi tempat mengenang kejayaan, kemuliaan, dan kebaikan, serta mengulangnya di masa yang akan datang. Futurolog speech yang menggugah juga disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan.
Acara diselingi dengan performance dari orchestra OSBS, lalu sampailah sesi menggugah yang pertama! bertemakan pemuda dan perubahan oleh Bpk. Sandiaga Uno, Ibu Tri Mumpuni, dan Pahala N. Mansury (Direktur Finance & Strategy PT. Bank Mandiri. Pak Sandiaga Uno menyampaikan tentang pentingnya bagi pemuda untuk meyakini kemampuannya untuk melakukan perubahan. Perubahan tersebut tentunya perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Ibu Tri Mumpuni berfokus pada kemandirian Indonesia dan Pak Pahala membahas mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) yang telah dilakukan bank Mandiri.
Acara kemudian diselingi oleh penampilan akustik dari Jubing Kristanto dan dilanjutkan materi dari Pak Jokowi, Lendo Novo dan Silverius Oscar Unggul. Uniknya, ketika dipanggil moderator, Jokowi datang dari kursi penonton, membuat kaget salah satu peserta di sebelahnya..:P. Jokowi menyampaikan tentang apa yang telah dilakukannya sebagai walikota Surakarta sedangkan Lendo Novo berbicara tentang sekolah alam, dan Silverius Oscar Unggul berbicara tentang koperasi sebagai aset bangsa. Entah bagian dari strategi “memperkenalkan diri” atau bukan, namun yang jelas Jokowi memang telah menunjukkan cara memimpin yang (menurut saya) merakyat dan efektif. Beliau bercerita tentang awal kepemimpinannya dimana masyarakat Surakarta saat itu sangat sering melakukan demonstrasi ke jalan. Yang dilakukan oleh beliau adalah menemui perwakilan warga tersebut dengan dibawa ke kantornya, kemudian disuguhkan kue dan diajak bicara baik-baik. Masalah di Surakarta cukup banyak saat itu, sampai-sampai demonstrasi bisa dilakukan setiap minggunya. Langkah beliau dengan menemui warga tentu memberikan perasaan bahwa mereka didengarkan oleh pemimpinnya.
Kemudian hal lain yang perlu diapresiasi adalah diadakannya rembug warga rutin di sana. Di dalam rembug warga tersebut, setiap warga bisa menyampaikan semua keluhannya kepada beliau. Terlihat di gambar, mau berbicara sampai “tarik urat leher” pun dipersilakan..:P (dari segi komunikasi, beliau mungkin ingin dirasa mudah dijangkau oleh warganya). Kemudian dilakukan pula perbaikan fasilitas pelayanan masyarakat seperti fasilitas pelayanan KTP dan sistem one stop service. Saya setuju banget dengan hal ini! Birokrasi yang berbelit memang sungguh memuakkan, jadi semakin kita tidak “dioper-oper” dalam administrasi, maka semakin efisienlah birokrasi tersebut bagi saya. Ada pula sistem berupa kartu pemeliharaan kesehatan serta bantuan pendidikan masyarakat Surakarta. Uniknya, kartu ini dibagi menjadi “Gold”, “Platinum”, dan “Silver”. Warga yang mempunyai kartu tipe “Gold” lah yang mendapatkan bantuan paling banyak.
Ada satu slide yang membuat seluruh peserta tertawa saat itu, yaitu saat beliau menyampaikan dengan ketidaksukaannya pada sikap arogansi dari Satpol PP. Menurut beliau, image Satpol PP menjadi menyeramkan dengan arogansinya, lalu beliau cabutlah ketua Satpol PP di sana dan diubahlah “wajah” Satpol PP menjadi seperti pada gambar di bawah ini.. Hhaha. Dilakukan pula revitalisasi pasar tradisional dan diklat (pendidikan kilat) untuk pedagang kaki lima. Revitalisasi ini ternyata meningkatkan pendapatan kota dari 7,8 M menjadi 19,2 M.
Perlu diapresiasi menurut saya, hal-hal yang dilakukan beliau merupakan upaya konkret dari pelayanan masyarakat, karena memang pemimpin dipilih untuk melayani..:)
Acara diselingi penampilan rampak kendang UPI dan akan dilanjutkan dengan sesi workshop. Hal yang paling menarik lainnya bagi saya adalah ketika makan siang, bukan karena makanannya (walaupun makannya enak juga c..hhe) tapi apa yang dibicarakan orang-orang di ruang makan tersebut! Belum pernah saya menghadiri undangan yang isi setiap pembicaraan di dalamnya bertanya “kamu dari mana?”, “ooh.. organisasi itu melakukan apa?”, “di bidang apa?”. Semua orang bicara tentang “Apa yang sudah kamu kontribusikan?” wow!! Dan semuanya saling menggali inspirasi satu sama lain. Berikutnya, sesi workshop yang saya ikuti adalah di bagian social media bersama Ridwan Kamil.
Esok harinya di gedung Indonesia menggugat, saya mendengar orasi luar biasa dari orator yang biasa menirukan gaya Soekarno ketika berorasi. Kemudian dilanjutkan dengan presentasi dariChangemakers terpilih untuk memberikan inspirasi dari gerakan-gerakan yang telah mereka lakukan. Mereka memang luar biasa. Changemakers tersebut antara lain dari Greeneration ID, Komunitas Hong (komunitas yang melestarikan permainan rakyat), Tangan di Atas (komunitas entrepreneurship), wangsa jelita, koperasi kasih Indonesia, Geng Motor Imut (geng motor yang gak cuma gaul, tapi ikut memberikan karya-karya inovatif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat), Evi Marlina (pemerhati suku anak dalam), Ibu Foundation, dan Komunitas Historia Indonesia (komunitas yang peduli terhadap sejarah). Bagi teman-teman yang ingin mendalami lebih lanjut gerakan-gerakan ini mungkin bisa search dari sekarang dan berdoa yuk supaya online platform untuk para changemakers ini bisa terwujud..:)
Dari presentasi-presentasi tersebut saya sadar, bahwa begitu banyak orang yang bergerak untuk masyarakatnya di berbagai tempat yang terpisah dan kali inilah mereka dikumpulkan jadi satu..wow, luar biasa! Setelah itu dibacakanlah bersama-sama ikrar sumpah penuda 2.0, semoga terus mengingatkan kita untuk berkontribusi dan beramal higga akhir hayat. Salam Perubahan!
0 komentar: