Saturday, November 10, 2012

0

ke-OTENTIK-an di Akademi Berbagi Semarang #Akber31

Posted in ,
Yeah.. speakin’ about the time.. ough.. Yo.. Ini sepotong kisah, tentang perjalanan.. seorang insan, menapaki jejak kehidupan. Dia lahir ke dunia , dari keluarga.. -------+------+--- ko malah nyanyiin lagunya Bondan Prakoso and Fade2Black? bukan ini yang ada di dalam pikiranku saat ini, saat ini yang ada di dalam otak ku bergerumbul bagaimana perjalananku pada saat tanggal 8 November 2012, tepat dua hari sebelum memperingati "Hari Pahlawan". Hari dimana Bangsa Indonesia meminjam nyawa dan darah pejuang terdahulu demi terwujudnya NKRI - Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara yang seharusnya merdeka seutuhnya tanpa ada gangguan dari sudut manapun dan dari pihak manapun. Namun angka sakral 10-11 ini mengingatkan kita pada histori angka yang lebih sakral lagi taitu 17-08-1945. Dimana Negara Indonesia secara resmi diploklamirkan oleh dua Anak Bangsa Sukarno-Hatta. Peristiwa ini bukan tanpa sebab serta mengharapkan akibat, namun keduanya haruslah erat. Perjuangan mengisi kemerdekaan adalah salah satu cara kita menghormati angka 10-11 17-08-1945 tetapi bukan hanya untuk angkanya saja, melainkan apa yang terkandung didalamnya. Suatu pengorbanan tanpa tanda jasa yang layak untuk dikenang olah generasi muda saat ini. Kenangan akan sirna jika hanya dikenang saja dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari ? Jadi semangat yang ditransformasikan ke dalam hal-hal yang positif seperti ikut Akademi Berbagi #31 di daerahnya masing-masing, bukan mentransformasikan energi ke hal-hal yang negatif seperti perang antar suku, perang yang mengatasnamakan agama dan tawuran yang sering muncul di media-media penyebaran berita seperti saat ini kawan. Jadi teringat Bung Hatta, beliau pernah ngomong begini "Hanya ada satu negara yang pantas menjadi negaraku, ia tumbuh dengan perbuatan dan perbuatan itu adalah perbuatanku" so, sobat muda kuote ini mempunyai makna tersurat yang cukup jelas bahwa bangsa Indonesia ini hanya pantas untuk para pejuang-pejuang muda yang mempunyai energi positif dalam membangun bangsanya. Contoh realnya yah seperti Akademi Berbagi ini guys, suatu gerakan kecil tetapi konsisten dan memerlukan regenerasi dalam setiap kegiatannya, hal ini dilakukan untuk saling berbagi informasi bermanfaat diantara para pecandunya. Para pecandu kegiatan-kegiatan seperti ini pasti mencari mangsa di lingkungan sekitarnya dikarenakan bosan akan keadaan yang tak kunjung berubah seperti saat ini. 

Apa sih Akademi Berbagi itu sob? udah ngalor-ngidul ngomong, eh ujungujungnya ke Akber lagi ke Akber lagi, let's Check it now !!


Akademi Berbagi adalah gerakan sosial nirlaba yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang bisa diaplikasikan langsung sehingga para peserta bisa meningkatkan kompetensi di bidang yang telah dipilihnya. Bentuknya adalah kelas-kelas pendek yang diajar oleh para ahli dan praktisi di bidangnya masing-masing. Kelasnya pun berpindah-pindah sesuai dengan ketersediaan ruang kelas yang disediakan oleh para donatur ruangan. Berawal dari media-social twitter dengan kelas perdana di bulan Juli tahun 2010 di Jakarta, mencoba mengkolaborasikan kegiatan online dengan offline, saat ini kelas-kelas Akademi Berbagi telah tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Disebarkan melalui cerita dari mulut ke mulut juga melalui jaringan pertemanan antar komunitas, Akademi Berbagi berusaha menjaga konsistensi kegiatan dengan terus berkomunikasi melalui jaringan berbasis internet. Sebut saja kota: Medan, Palembang, Jambi, Bandung, Solo, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Makassar, Ambon, Ende, Madura dan masih banyak lagi kota-kota lain yang siap menyelenggarakan kelas #akber. Berbagai macam topik telah diberikan di dalam kelas-kelas Akademi Berbagi, diantaranya: Social Media, Advertising, Jurnalistik,Public Speaking, Public Relation, Financial, Entrepreneurship, Kreatif, Musik, Fotografi dan masih banyak lagi.Semua kelas Akademi Berbagi untuk umum dan gratis! Akademi Berbagi adalah dari - untuk - oleh kita. Semua unsur pembentuknya - Guru, Murid dan Pengelola - adalah relawan yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Dengan motto "Berbagi bikin Happy!", Akademi Berbagi mencoba memberikan alternatif belajar baru pada masyarakat. Di tahun pertamanya, Akademi Berbagi telah berhasil menerima beberapa penghargaan, diantaranya: The Most Inspiring Social Movement - Klik Hati Award dan juga The New Alternative - Editor's Choice dari Majalah Rolling Stone Indonesia serta masih banyak lagi lainnya. Puluhan Guru, ribuan Murid dan puluhan Pengelola berkontribusi dalam kapasitas dan kapabilitas masing-masing mencoba mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Terus bagaimana cara ikutannya? 
gampang banget ko, kalian bisa pantengin kegiatan-kegiatannya melalui website resminya di http://akademiberbagi.org atau yang sudah punya twitter bisa follow @akademiberbagi atau bisa berlangganan di fanpage facebooknya AkademiBerbagi. Jangan lupa ikuti saya di @ahadinsfahmi yah guys. hehe :D

Balik lagi ke opini atau cerita atau bisa curhatan atau apalah yang sejenisnya itu. Kebetulan sebelum ku berangkat dari kosan, sebelumnya udah ku buat janjian dengan beberapa temenku, lumayan bisa ngajak 3 orang temen, daripada ngga sama sekali hayoo. Nah kan kita berempat mau berangkat, eh ada satu temenku yang berulah katanya sih mau ngajakin segerombol genknya di fakultas. Kirain dia cuman bercanda, ternyata beneran dia membawa setengah lusin orang dengan tampang yang mempunyai ciri khasnya tersendiri. Mereka berenam ini memiliki sifat original di dalam sikap dan perilakunya. Langsung deh kita setelah persiapan dirasa cukup, langsung kita menuju tempat dilaksanakannya Akber #31 ini. 

Perjalanan kami memakan waktu sekitar 30 menit dari Semarang atas menuju Semarang bawah atau Semarang Kota. Perjalanan yang tak kami rasa karena kami yakin dan sangat bersemangat dalam tujuan kita saat ini, yaitu hanya untuk menuju Akademi Berbagi Semarang. Setelah sampai di lokasi kami terlihat sangat aneh, karena kita dateng bergerombol seperti orang mau ngajak ribut. Namun kita datengnya ngga ngajak ribut kok, kita dateng dengan penuh semangat mebara dan membahana, apa lagi yah, haha. 

Selama kurang lebih di dalam kelas Akber #31 Semarang ini kami disajikan hidangan Akustik dari #JRUkustik kepajangan dari Jaringan Rumah Usaha Akustik menurut hemat penulis. #JRUkustik ini merupakan band besutan kang @iLiksAs yang notabene adalah pegiat komunitas kewirausahaan di Semarang, Jaringan RumahUSAHA yang ingin terus belajar bertumbuh. Walaupun menurut orang beliau adalah founder, justru sebenarnya beliau lebih suka dianggap sebagai pembelajar dari anggota-anggota komunitas, yang pada dasarnya berusia lebih muda.

Kang iLik ini orangnya acak-acakan tapi elegan lah menurutku, mengapa? acak-acakan jika dilihat dari pola beliau ikat-lepas-ikat-lepas lagi rambut gondrongnya. Elegan jika beliau udah ngomong ngalor-ngidul kesana-kemari ngga jelas tapi sangat filosofis. Mungkin orang yang baru mengenalnya seperti preman nyasar masuk kelas, :D . Kang iLik ini suka menyebut dirinya sendiri dengan sebutan orang ndeso = orang berasal dari desa. 

Kenapa kok Akber #31 mengundang beliau. 

Ini secuil semangat beliau yang menginspirasi orang-orang sekitar tentang apa itu "keontentikan" yang merupakan salah satu pemberian Tuhan yang tak dimiliki oleh setiap orang :

Mari membutakan mata, menulikan telinga…

Kita sering tertipu oleh media, oleh pemerintah, oleh siapapun; dan itu semua sering menjadi noise. Menjadi suara berisik di otak yang akhirnya mengacaukan fokus hidup kita. Membutakan mata dan menulikan telinga tampaknya adalah satu cara yang dengan sadar mau tak mau harus dipilih agar kita bisa fokus mengembangkan diri tanpa terkacaukan oleh keberisikan, yang tiap saat disorongkan ke muka kita lewat beragam cara itu. Apalagi terbukti bahwa keberisikan di ruang publik ini sering tanpa substansi apapun kecuali demi keberisikan itu sendiri. 




Percayalah, kesalahan bukan terletak pada informasi yang disampaikan. Namun jika akhirnya membuat kebisingan di pikiran kita. Pastilah lantaran kita yang bersikap memilih atas keberisikan itu. Mari sama-sama terus belajar membutakan mata, menulikan telinga demi fokus hidup kita sendiri.

- iLik sAs -

sumber : http://www.iliksas.com/



Terakhir ini gan oleh-oleh yang bisa dikenang --> 




*penulis rela meng-gambling-kan waktu belajarnya hanya untuk bisa masuk kelas dan mencuri ilmu di Akademi Berbagi #31 Semarang. Penulis merelakan waktu persiapan UTSnya hanya untuk bisa minimal dengerin materi di Akademi Berbagi ini. 

0 komentar: